Kata kunci : WAN, Jaringan komputer
Download Materi Presentasi Disini :
http://www.ziddu.com/download/13094212/Presentasi_Jarkom_WAN_KinerjaTinggi.rar.html
Mari Saling Berbagi
Kamulah satu - satunya jawaban atas keberadaan kami selama ini, keyakinan pengharapan teguh dalam satu tujuan
Nyala lilin jatuh di sudut ruang, lena engkau dalam dekapan, saat lara menyapa, bayang raut wajahmu ... Gores warna ungu dikanvas kalbu
Bekerja dengan cinta bagai sang pencipta membentuk citra insaninya, satukan dirimu seutuhnya ... raih kesempatan, atur nadimu seiring irama bumi mengalun, bagun jiwa bangun raga bijana
Kata kunci : WAN, Jaringan komputer
Photoshop tersedia untuk Microsoft Windows, Mac OS X, dan Mac OS; versi 9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem operasi lain seperti Linux dengan bantuan perangkat lunak tertentu seperti CrossOver.
http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Photoshop
Sunyi dan Smarak Malam
Bertabur Kilau Bintang
Bulan Pun Naik Perlahan Tersipu
Kau dan aku Tenggelam
Dalam Dekapan Cinta
Tanpa Suara Berbincang
Dua Jiwa
Tertiup Aroma Bunga Mengantarkan Nikmat Gairah 'smara
Terlantun Untaian Mantra Duhai Bersemilah Cinta Kita
Kau dan aku Tenggelam Dalam Dekapan Cinta Tanpa Suara Berbincang
Dua Jiwa Tertiup Aroma Bunga Mengantarkan Nikmat Gairah 'smara
Terlantun Untaian Mantra Duhai Bersemilah Cinta Kita Tersiram Prahara
Kasih Tersenyumlah dan Setia Dari Waktu Ke Waktu
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara Facebook dan Twitter. Twitter walaupun bentuknya lebih sederhana tapi dari segi ‘System Dynamic’ dia memiliki Kompleksitas yang lebih tinggi. Teknologi Facebook hakekatnya masih ditengah-tengah antara teknologi Web 1.0 dengan Web 2.0 Sedangkan Twitter sudah lebih dari itu malahan mungkin diantara Web 2.0 dengan Web 3.0 Facebook hanya memiliki kemampuan ‘Transfer of Information’ sedangkan Twitter lebih dari itu yakni ‘Transfer of Knowledge atau Knowledge Transfer’. Hakekat dari pada Knowledge Transfer adalah Contextual Learning yang mana pada era Web 2.0 ‘Context is the King’. Sehingga kita para users Twitter dituntut ‘user experience’nya lebih tinggi atau ‘experience rich’ atau ‘kasarnya disuruh lebih belajar’.
Inilah masalahnya di Indonesia saat ini karena para ‘users’ terbuai oleh iklan-iklan ‘devices’ yang canggih-canggih maka dalam konteks penggunaan alat-alat ICT tidak lagi terjadi ‘digital gap atau digital divide’ tapi terjadi gap antara ‘e’ (aspek device) dengan ‘learning’ (aspek human learning) (silahkan mempelajari Link http://mobeeknowledge.ning.com/forum/topics/not-digital-divide-but-el – ‘NOT “DIGITAL DIVIDE”, BUT “E-L DIVIDE” IS OUR MAIN CONCERN’). Kita lihat saja untuk mempelajari Twitter, lebih banyak pedoman atau guides yang dikeluarkan dan tidak semudah Facebook untuk para usersnya. Sebagai tambahan, pada ‘System Dynamic’ dimana users plus Twitter sebagai Social Platform merupakan suatu entitas (kesatuan) ‘Complex Adaptive System’ (CAS). Ciri CAS ialah memiliki kemampuan ‘Emergent Properties’ yakni sifat atau perilaku yang mendadak muncul yang sebelumnya tidak terprediksikan. Dalam hal Twitter dibanding Facebook kemampuan ini akan menonjol, contohnya aplikasi-aplikasi yang ‘generated’ oleh Twitter lebih banyak dan ‘membikin ketagihan’ usernya.
Sebagai contoh salah satunya adalah Tweetdeck yang saya pakai merupakan tool yang sangat komprehensif mengemban ’amanat’ Web 2.0 sehingga lebih memudahkan dampak ‘viral effect’ . Dibawah ini beberapa contoh dimana Tweeting saya di Re-Tweet dan di@kan oleh pihak lain secara beranting mengakibatkan ‘viral effect’ :
• RT @toughloveforx @md_santo Road Mapping The Implications In Treating Knowledge as Subject http://tinyurl.com/ya6uswl #revolutionizescience
• QB Youth Innovative & Creative Ideas. Next on the agenda: Citizen Journalism http://ilnk.me/aa via @md_santo
• @Md_Santo Readings on HR+Business Process in KM – http://tinyurl.com/nx7r8e #HR + #KM to improve #education and #revolutionizescience
Untuk menyaingi Twitter, maka Facebook Lite harus memiliki ‘output’ yang disebut ‘Maximum Effective Complexity’nya harus lebih tinggi daripada Twitter dan ‘outcome’ yang harus terbukti lebih ‘rich experience’ bagi ‘usernya’ dalam bentuk kemungkinan-kemungkinan lebih kaya akan “contextually-based interactions – personalised- user-driven social computing – social networking – active collaboration – dynamic participation – interaction online – low cost and open source – spontaneous and self-organizing”
Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.
The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.
Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.
Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).
http://netbeans.org/index_id.html
Pernah dengar JAVA?
pulau JAWA? itu nama pulau meskipun diluar negeri dikenal juga dengan nama JAVA tapi bukan yang itu meskipun begitu nama JAVA ada kaitannya dengan pulau Jawa.
Opera Van JAVA? bukan juga tuh .... he he he he
JAVA Raharja? yang pasti bukan itulah…
JAVA disini adalah bahasa pemrograman yang menggunakan konsep OOP (Objek Oriented Programming). Bahasa pemrograman ini ditemukan oleh James Gosling. Dulu sebelum diberi nama JAVA, bahasa pemrograman yang mendukung OPEN SOURCE ini dulunya bernama OAK (sejenis pohon jati). OAK singkatan dari Object Application Kernel. Sekarang JAVA sudah berubah nama menjadi JAVA 2. Mungkin beberapa dari kita telah mengenal JAVA yang ada di ponsel karena memang program JAVA yang berada di ponsel itu adalah salah satu teknologi JAVA.
Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.
Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, lalu bagaimana dengan penggantian nama menjadi JAVA serta JAVA yang berwujud secangkir kopi plus asapnya. Konon ceritanya para penemu dan perintis JAVA dulunya sedang ke negara INDONESIA, entah sedang bertamasya atau sedang mengadakan resource. Saat mereka berkunjung ke pulau JAWA, mereka menikmati secangkir kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) yang sangat disukai James Gosling karena nikmat dan berkesan buat mereka. Jadi, spontanitas merubah nama menjadi JAVA dan sekarang berubah menjadi JAVA 2. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).
Motto JAVA adalah WORA, kepanjangan dari Write Once Run Anywhere. Jadi jika kamu menulis program JAVA di OS apapun maka program anda bisa dibuka di OS manapun juga. Syaratnya OS-nya sudah ter-install J2RE dan J2DK.Untuk lebih update tentang JAVA, kamu bisa klik site resmi SUN MICROSYSTEM di java.sun.com
sumber :
Tips dan Trik dalam Mendesain Web
Sering kita temui website yang tipikal: "Welcome to my homepage," animasi e-mail, background dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis pembatas, tabel dengan border tiga-dimesi dan lain-lain. Hal ini terjadi akibat dari fasilitas Template yang disediakan oleh software pembuat web seperti: FrontpageT, Corel WebDesignerT, dan sebagainya yang ditujukan untuk mempermudah penggunanya dalam membangun website.
Jika anda puas dengan hasil kerja anda membangun website dengan fasilitas template, sudahlah cukup sampai disini. Tetapi jika anda tidak puas dengan apa yang anda buat, dan anda merasa ingin lebih baik, maka anda perlu mengetahui bagaimana Web Designer membangun suatu Website, terlepas anda punya bakat seni atau tidak.
Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web Designer harus mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh orang lain.
Komposisi :
Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang akan digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216 WebColor, yang dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang berformat GIF. Dalam membangun website suatu perusahaan, Web Designer selalu menyesuaikan warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai contoh: Telkom Corporate Color-nya adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih, Standard-Chartered : hijau dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).
Simple : Web Designer banyak yang menggunakan prinsip "Keep it Simple", hal ini ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi, bersih dan juga informatif.
Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/ audience dapat dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/ link.
Ergonomis :
Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi disini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user dalam menelusuri website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts yang tepat sehingga mudah dibaca, Web Designer menempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk di akses dan lebih penting lagi adalah Informatif.
Fokus :
Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan, misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.
Konsisten :
Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul, Sub Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi website tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun website suatu perusahaan resmi.
Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer dalam membuat website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website itu sendiri yang terwujud dalam penggayaan penyusunan website.
No | NIS | Nama Siswa |
1 | 209001 | Achmad Anasuddin |
2 | 209002 | Ahmad Mujadid Anwar |
3 | 209003 | An Nisaa Fitrianingtyas |
4 | 209004 | Andrew A S |
5 | 209005 | Bella Sani Hastuti |
6 | 209006 | Canggih Joko Soegiarto |
7 | 209007 | Didik Mulyanto |
8 | 209008 | Digna Meiliyani |
9 | 209009 | Dimas Prasetyo |
10 | 209010 | Dwi Ariyani |
11 | 209011 | Eko Listiyowati |
12 | 209012 | Indriyani Agustin |
13 | 209013 | Lili Rokhaely |
14 | 209014 | Lolita Kurnia Pertiwi |
15 | 209015 | Mochamad Reza Abrian |
16 | 209016 | Natarina Damayanti |
17 | 209017 | Nia Kurniawati |
18 | 209018 | Nur Hanifah |
19 | 209019 | Oktina Trias Wijayani |
20 | 209020 | Pandu Dewanata |
21 | 209021 | Pravita Dara N. |
22 | 209022 | Ratna Setianingrum |
23 | 209023 | Setya Adi Wijaya |
24 | 209024 | Syaiful Amri |
25 | 209025 | Visi Wahyuning Praja |
26 | 209026 | Wahyu Setyorini |
No | NIS | Nama Siswa |
1 | 209027 | Abraham Joandha |
2 | 209028 | Agus Slamet Nur S.B. |
3 | 209029 | Andika Dwi S. |
4 | 209030 | Angga Prianto |
5 | 209031 | Annisa Dian O. |
6 | 209032 | Aryo Jiwo Baskoro |
7 | 209033 | Baskara Septayudha P. |
8 | 209034 | Destalia Perdana P. |
9 | 209035 | Deviana Prihatini |
10 | 209036 | Dian Echy Andriani |
11 | 209037 | Fadhil Renaldy F.R. |
12 | 209038 | Farisatul Umi |
13 | 209039 | Fitri Andiani |
14 | 209041 | Ichya Imatullah |
15 | 209042 | Indria Ayuk Arista |
16 | 209043 | Joko Budi Setiawan |
17 | 209044 | Leonardo Hendy Lukito |
18 | 209045 | Mayyasa Anindya S. |
19 | 209046 | Novi Dwi Sulistyarini |
20 | 209047 | Oktalia Zulfani |
21 | 209048 | Putri Nur Azizah |
22 | 209049 | Raniza Dwi S |
23 | 209050 | Rizky Dwi Putriani |
24 | 209051 | Roudani Firdaus |
25 | 209052 | Setyawati |
26 | 209053 | Yuli Setyawati |
No | NIS | Nama Siswa |
1 | 209054 | Ahmad Iwan Fuadi |
2 | 209055 | Aisul Maghfiroh |
3 | 209056 | Alif Wildan Fauzur R. |
4 | 209057 | Andi Kurniawan |
5 | 209058 | Angga Rizky D. |
6 | 209059 | Annisa Firda Mawarni |
7 | 209060 | Ardi Nurcahyo |
8 | 209061 | Bakti Candra Adiguna |
9 | 209062 | Desy Fitri Sari |
10 | 209063 | Eka Allif Pranata |
11 | 209064 | Febriana Sekar Ayu W |
12 | 209065 | Fritsca Handayani |
13 | 209066 | Inayah Pratiwi |
14 | 209067 | Intan Ayuningtyas |
15 | 209068 | Lia Anggaini Puspitasari |
16 | 209069 | Muhammad Rizal A. |
17 | 209070 | Nani Boni Dahliansyah |
18 | 209071 | Nissa Nurul Ichsani |
19 | 209072 | Nur Isti Khomah |
20 | 209073 | Nurlela |
21 | 209074 | Putri Eka Noviasari |
22 | 209075 | Rahman Angga Ariwibowo |
23 | 209076 | Rika Ratnawati |
24 | 209077 | Sindy Nungki Kafriana |
25 | 209078 | Siti Kholiffah |
26 | 209079 | Siti Nuryanti |
27 | 209080 | Utami Ramadhani |
No | NIS | Nama Siswa |
1 | 209081 | Adela Priska Soraya |
2 | 209082 | Afif Yoga Pradhika |
3 | 209083 | Alvita Amalia |
4 | 209084 | Ariyani Yuni S. |
5 | 209085 | Dedi Ahmad Bani |
6 | 209086 | Devita Anggraini |
7 | 209087 | Dewi Fitri Afriani |
8 | 209088 | Dimas Suryo Nugroho |
9 | 209089 | Erwin Kurniawan |
10 | 209090 | Fanadia Astutik |
11 | 209091 | Gatot Arief Setyantoko |
12 | 209092 | Hipolitus Dwi Tanluky Yulio |
13 | 209093 | Ika Nuryati |
14 | 209094 | Intan Dewi Eka Maryanti |
15 | 209095 | Lesnar Awan Y. |
16 | 209096 | Maulida Septyana |
17 | 209097 | Nur Fuji Rahayu |
18 | 209098 | Oky Kurniawan |
19 | 209099 | Renny |
20 | 209100 | Reza Sanjaya |
21 | 209101 | Shela Lulix Amnety |
22 | 209102 | Sri Sulistyasningsih |
23 | 209103 | Tri Winata |
24 | 209104 | Uswatun Khasanah |
25 | 209105 | Widiah Fitriyani |
26 | 209106 | Yenli Ayu Emilya |
27 | 209107 | Yunita Wahyu Maha Dewi |
Echo adalah pulpen yang bisa dipakai untuk menulis, merekam suara, dan gambar. Ia bisa terhubung ke komputer dari berbagai platform melalui kabel data USB.
Pulpen ini bekerja dengan sebuah kertas khusus yang dinamai Paper Tablet. Coret-coretan di kertas ini bisa dipindahkan ke komputer sebagai dokumen PDF. Kombinasi pulpen dan komputer ini terjadi berkat piranti lunak Livescribe Software Desktop.
Echo tersedia dalam dua pilihan kapasitas memori internal, yaitu 4 Gigabita dengan banderol Rp 1,75 juta dan 8 Gigabita dengan harga Rp 2,5 juta.
ROUF MEDIA © 2010 Design by Camelgraph | Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com
Cheap Web Hosting
Home | RSS Feed | Comment RSS