KLa Project EXELLENTIA Concert yang digelar oleh KLa Corporation di Central Park Ballroom Jakarta, Jumat 26 November 2010, memastikan langkah KLa Project terus berlanjut di masa mendatang. Pesan ini diungkap melalui rangkaian gelaran konser istimewa KLa Project yang terdiri dari Katon Bagaskara, Lilo dan Adi Adrian. Repertoir yang memuat perjalanan lagu-lagu hits KLa Project seperti Yogyakarta, Tak Bisa ke Lain Hati, Semoga dan lain-lain, dirangkai secara harmoni menuju hits-hits terbaru yang termasuk dalam album terbaru X mereka yang diluncurkan pada konser EXELLENTIA.
Penampilan KLa Project dalam sesi pertama, membuka kembali ingatan penggemarnya kepada KLa Project sebagai group band pop yang sangat dikenal di era 90-an ini. Bersama empat backing vocal: Ninna, Milla Citra dan Leo, ditambah pemain drum Harry Goro, pemain bass Henry; pembukaan pertunjukan diawali dengan lagu Someday dengan hadirnya persembahan multi media yang menjadi kolaborasi dominan group KLa Project dalam konser tunggal ini. Dalam beberapa lagu lain, pemain saxophone Arie Kurniawan, juga hadir memberi warna khas lagu-lagu KLa Project.
Segmen EXELLENTIA yang menjadi judul album X dan judul konser istimewa ini, hadir di sesi kedua. Enam buah lagu yang ada di dalam album X, EXELLENTIA dipersembahkan kepada seluruh penonton KLa Project EXELLENTIA Concert. Lagu-lagu baru tersebut adalah: Revolusi Disco, Cinta (Bukan) Hanya Kata, Rahasia Semesta, Hilang Separuh Arti, Hidup Adalah Pilihan serta penampilan duet bersama Sierra Sutedjo dalam lagu Kau Pulihkan Luka. Lagu-lagu baru KLa Project dalam album EXELLENTIA menyajikan dinamika musik masa kini, namun kuat mengekspresikan kekhas-an musik KLa Project.
Di segmen ketiga, KLa Project hadir dengan busana a la bangsawan Eropa dalam membawakan lagu-lagu KLa Project yang dipersembahkan bersama Chamber Orchestra. Keunikan di segmen ini adalah, dieliminasinya alat elektrik seperti drum, dan dikembalikannya mainstream orchestra namun dengan membawakan –bukan- lagu klasik, melainkan lagu-lagu KLa Project. Chamber Orchestra ini terdiri dari 9 orang yang masing-masing memainkan Violin: Alvin Witarsa, Ava Achdinanti, Sherrin Tharia dan Bambang; Viola: Adi Hagnyosaroyo, Wasito Adi; Cello; Robby, Panggah; dan Contra Bass; Tony Novianto. Dalam kolaborasi dengan chamber orchestra ini, perwujudan persembahan menjadi unik dan sangat menyenangkan dengan tampilnya Human Beat box, yang membunyikan alat musik melalui mulut yaitu: Jevin dan Yori. Juga hadir pemain Cahon bernama Risto.
Mengisi waktu antar segmen, beberapa hasil wawancara menampilkan testimoni para musisi yang pernah bekerja sama dengan KLa Project di dalam perjalanan karir musiknya selama 22 tahun, seperti Memes yang sempat menjadi backing vocal di lagu Tak Bisa Ke Lain Hati, Erwin Prasetya yang sempat menjadi bassist saat kelompok ini bernama NuKLa, juga Pongky Jikustik yang mengakui dirinya sebagai seorang KLanese (sebutan penggemar KLa Project), juga beberapa kritikus musik senior, di antaranya Bens Leo.
Dalam segmen terakhir, KLa Project kembali hadir menampilkan hits-hits mereka terdahulu. Kolaborasi dengan musisi muda yang mengekspresikan keterbukaan kreasi mereka diwujudkan dengan tampilnya Sherrin violist yang turut mengiringi lagu Pasir Putih.
Baik Katon Bagaskara, Lilo dan Adi Adrian berharap bahwa konser KLa Project EXELLENTIA ini lebih jauh mampu menginspirasi musisi-musisi baru Indonesia untuk tetap mengejar kualitas berkarya di masa depan. Kepada para penggemarnya, KLa Project selalu berharap bahwa para KLanese juga terus mampu komunikatif terhadap seni yang disampaikan KLa Project pada penikmatnya. Hal ini sejalan dengan dinamika yang terbangun di group musik KLa Project sejak 22 tahun yang lalu, dan juga perkembangan musik KLa Project sebagai bagian dari industri musik itu sendiri. Perkembangan yang dimaksud adalah baik itu segi komposisi musik, pendekatan baru dalam aransemen, maupun sisi lain yang telah mengalami perkembangan tak terelakkan, seperti munculnya device-device baru karena dinamika teknologi
.gif)